Bagi
santri Pesantren Nurul Hasanah, menjadi rutinitas setiap akhir tahun, pesantren
mengadakan acara bertajuk “Akhiru as-Sanah”. Kali ini yang menjadi istimewa
adalah pelepasan kelas III Aliyah setempat.
Pagi
menjelang siang, lokasi acara sudah mulai ramai. Tak lama kemudian, kursi-kursi
sudah penuh, bahkan ada tamu undangan yang tidak kebagian kursi. Acara langsung
dimulai. Sampailah pada acara tausiyah atau petuah-petuah dari Pengasuh
Pesantren setempat, KH. Abdul Adim Bafaqih Almandury. Seperti biasa, Kiai Adim
dalam ceramahnya selalu tampil renyah dengan dalil-dalil agama untuk
bekal-bekal santri.
Dengan
menarik nafas panjang, Kiai Adim tampil wibawa berpesan pada santrinya: “Entar
kalian semuanya, kalo udeh pada pulang ke kampungnya masing-masing dan mungkin
sebagian ada yang akan menikah. Pesan saya, khususnya kepada yang akan menikah,
agar jangan menikah dengan gadis sekampung”.
Karuan
suasana menjadi gaduh, antar santri saling bisik-bisik dan sebagian lagi
rupanya mempersoalkan statement pengasuh pesantren. “Mengapa Ustadz melarang
menikahi gadis sekampung, padahal kan di dalam kitab-kitab fiqih menikah dengan
gadis sekampung diperbolehkan?,” tanya Mardi pada teman santri sebelahnya.
“Eh
gimana nih ya, kok kiai kita bilang gak boleh nikah ama gadis sekampung,
padahal ane uda tunangan ama anak kampung sendiri,” gerundel Toni pada
temannya.
Usai
acara ramai-ramai para santri mendatangi Kiai Adim untuk tabayyun. “Kiai apa
benar yang dikatakan kiai tadi?”, tanya seorang santri mewakili yang lain. Kiai
Adim tenang saja menerima cecaran pertanyaan santrinya, dengan tenang beliau
menjawabnya: “Gini ya, adik-adik… masa sih kalian mau mengawini gadis
sekampung? Gadis satu kampung kan banyak buanget, apa kalian sanggup memberi
nafkah kepada mereka semua? Apalagi Islam kan melarang menikahi wanita lebih
dari 4 orang,” ujar Kiai Adim. “Oh begitu maksud Kiai… kirain ndak boleh ama
tetangga sendiri,” ujar santri hampir serempak dan gerr, mereka ketawa semua.
(Tamzirien)Sumber : Majalah Risalah NU no.5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar