Jumat, 12 Juli 2013

Telat Sahur



Suatu hari di bulan puasa, Wa Oding sedang bertengkar hebat dengan Wa Oneng, kemudian mereka tidak bertegur sapa. Wa Oding khawatir tidak bisa bangun untuk makan sahur. Sebab selama ini Wa Oneng yang selalu setia membangunkan dan menyiapkan makan sahur. Karena bingung, kepada siapa dia akan minta dibangunkan untuk sahur. Mau menegur Wa Oneng duluan, itu tidak mungkin dia lakukan, gengsi dan harga diri serta hatinya lagi sewot bukan kepalang. 
Akhirnya, Wa Oding memutuskan untuk menulis sebuah pesan pada selembar kertas. “Neng, tolong bangunkan aku pukul tiga untuk makan sahur” begitu bunyi pesan singkat yang dia tulis dan letakkan di atas meja. 
Tapi apa mau dikata, ketika terjaga, Wa Oding melihat jam ternyata sudah pukul 5 pagi dan iqamat subuh baru terdengar dari Mesjid At Taqwa. “Waduh… nggak sahur dong. Kenapa bini ane nggak bangunin ane ya…”. gerutunya dalam hati. 
Di atas meja tempat ia meninggalkan pesan tadi malam, ia mendapati secarik kertas berisi pesan balasan dari sang istri. “Kang, bangun. Kang, bangun. Kang, bangun….. katanya minta dibangunin. Ini sudah pukul tiga tiga puluh menit, sebentar lagi imsak lho. Saya sudah bangunin sampai empat kali lho… tuh makanan juga sudah siap”. begitu bunyi pesannya.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar