Keluarga orang yang sakit keras mengundang Wa Oding dan orang-orang untuk
membaca Yasin. Di tengah-tengah membaca Yasin si sakit meraih tangan Wa Oding, susah payah hendak menyampaikan sesuatu. Mulutnya dipasangi
selang oksigen.
Wa Oding lantas memberi kertas dan pulpen, dan yang sakitpun menuliskan wasiatnya. Begitu wasiat
selesai ditulis, Wa Oding memasukkannya ke saku, kemudian melanjutkan membaca Yasin. Si
sakit akhirnya meninggal.
Dalam sambutan pemakaman, Wa Oding membacakan
wasiat yang tadi dikantonginya. Betapa kaget, ternyata bukan wasiat tapi
hanya sederet pesan pendek : Pak, Pak, jangan duduki selangku!.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar